Berita KPU Daerah

KPU Sijunjung Jadikan Guru PKn Ujung Tombak Sosialisasi

SIJUNJUNG -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten  Sijunjung menjadikan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas se-Kabupaten Sijunjung sebagai ujung tombak sosialisasi Pilkada 2015. Kehendak itu muncul secara sukarela dari para pahlawan tanpa tanda jasa ketika acara KPU Goes to Community di Muaro Sijunjung, Selasa (24/11).

“Jumlah kami guru PKn se-Kabupaten ada 27 orang untuk 25 sekolah. Secara matematis memang kuantitas kami tidak seberapa, tetapi yang kami ajar ada ribuan siswa yang notabene adalah masuk kategori pemilih pemula,” kata Pengawas MPPKn se-Kabupaten Sijunjung, Syaifullah.

Menurut Syaifullah, forum guru mata pelajaran PKn itu sangat efektif menjadi ujug tombang sosialisasi  Pilkada serentak 2015, lantaran audiensnya jelas dan pengajarannya reguler dari segi waktu dan materi. “Dengan kegiatan ini, kami merasa senang dan mengucapkan terima kasih kepada KPU Sijunjung dengan acara KPU Goes to Community, dalam ini komunitas guru PKn se-Kabupaten Sijunjung. Dalam mata pelajaran PKn adalah materi pemilu. Ibarat pepatah; batamu rueh jo buku. Bertemu asam dengan garam ketika memasak,” katanya.

Kordiv. Sosialisasi KPU Sijunjung, Lindo Karsyah yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, KPU sebagai lembaga penyelenggara alek demokrasi tentu sangat bangga dengan spirit volunterisme yang ada pada guru-guru. “Kita merasa sudah berada pada alam demokrasi modern, dimana tanggung jawab syiar Pilkada dipikul secara partisipatif oleh banyak elemen masyarakat. Terima kasih pak dan ibu guru. Mari kita bumikan hal ihlwal Pilkada kepada ingatan anak didik kita,” kata Lindo yang berlatar belakang jurnalis itu.

Dilanjutkan Lindo, manakala memang dibutuhkan, anggota KPU Sijunjung menjad guru tamu untuk mata pelajaran PKn, KPU Sijunjung tentu dengan bangga menunaikannya. Kemudian, ambil tuah pada yang menang dan contoh pada yang sudah, di daerah lain, KPU bekerja sama dengan pemerintahan daerah melakukan pendidikan politik secara berkelanjutan kepada siswa SLTA, berupa debat tentang demokrasi. “Pemenangnya diberi beasiswa masuk perguruan tinggi. Kita coba wacanakan ini, mana tahu responnya positif dan kita bisa pula menyelamatkan generasi pintar di kabupaten kita,” kata Lindo. (*)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,219 kali